Makan Siang Lebih Lambat Bikin Susah Turunkan Berat Badan

Jum'at, 13 Januari 2017 - 01:30 WIB
Makan Siang Lebih Lambat Bikin Susah Turunkan Berat Badan
Makan Siang Lebih Lambat Bikin Susah Turunkan Berat Badan
A A A
JAKARTA - Anda ingin menurunkan berat badan tapi sulit? Mungkin, Anda harus mulai memperhatikan waktu makan siang Anda. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan, mereka yang makan siang pada pukul 15.00 akan lebih sulit menurunkan berat badan dibandingkan mereka yang makan siang lebih awal.

Dilansir dari Men's Health, hal ini terjadi pada mereka yang membawa variasi genetik protein perilipin tertentu (protein yang penting untuk membakar lemak tubuh). Dalam penelitian ini, peneliti melibatkan 1.200 orang yang kelebihan berat badan dan obesitas di Spanyol.

Sebelumnya penelitian serupa juga menemukan hal yang sama. Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity tahun 2013 menemukan, bahwa terlambat makan siang bisa menghambat penurunan berat badan. Kondisi ini dinilai sama seperti rasa kantuk dan lapar yang diatur oleh ritme sirkadian.

"Setiap individu memiliki tingkat berbeda-beda dan waktu konsumsi makanan dalam hubungannya dengan ritme sirkadian dapat memengaruhi penurunan berat badan. Selain itu, ritme sirkadian juga mengontrol sekresi insulin dalam tubuh," papar asisten profesor di Columbia University, Marie-Pierre St-Onge, PhD.

Kendati demikian, peneliti tidak menemukan hal yang sama dengan waktu sarapan dan makan malam. Kondisi ini disebabkan penelitian yang dilakukan di Spanyol, bahwa kebiasaan masyarakatnya kerap mengonsumsi setengah dari kalori harian pada makan siang.

Selain itu penelitian sebelumnya juga menunjukkan, mereka yang menjadikan makan siang sebagai makan utama lebih berhasil menurunkan berat badan dan memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah. Namun, makan siang harus dilakukan pada waktu yang tepat.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6316 seconds (0.1#10.140)